Berau, IMN (07/09/2015) – Impartial Mediator Network (IMN) menjadi trainer dalam acara pelatihan Mediasi Konflik Tenurial di Kabupaten Berau Kalimantan Timur yang diikuti oleh peserta dengan berbagai latar belakang, seperti pemerintah (Dinas Kehutanan dan Kesatuan Pengelola Hutan Berau Barat—KHP BB), masyarakat, LSM dan pelaku bisnis seperti Inhutani dan perusahaan tambang, Berau Cold. Terselenggara atas kerja sama IMN, WG-Tenure, KPH Berau dan GIZ, pelatihan ini juga menghadirkan ibu Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai salah satu narasumber utama.
Dalam acara yang diselenggarakan dari tanggal 19-21 Agustus 2015, IMN menyampaikan beberapa materi pokok tentang analisa konflik, teknik negosiasi, teknik mediasi dan tata cara penyusunan dokumen kesepakatan yang baik. Untuk mengasah kemampuan peserta pelatihan, dilakukan simulasi praktek yang dipandu oleh trainer. IMN berharap agar KPH dapat menjadi institusi yang dapat berperan aktif dalam melakukan upaya resolusi konflik di kawasan hutan melalui pendekatan mediasi. “Dengan adanya pelatihan ini, kami dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan proses fasilitasi dan mediasi penyelesaian konflik kehutanan yang ada di wilayah KPH Berau Barat”, ujar Kepala KPH Berau Barat, Armilan Saidi.
Direktur Penanganan Konflik, Tenurial dan Hutan Adat KLHK memaparkan tentang upaya Kementerian Kehutanan untuk mewujudkan program Nawacita Presiden Joko Widodo melalui konsep Perhutanan Sosial dan upaya yang dibangun dalam menyelesaikaan konflik di kawasan hutan. “Komitmen Kementerian Kehutanan sangat kuat untuk mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo dalam upaya menyelesaikan konflik di kawasan hutan dan memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk dapat mengelola kawasan hutan melalui program Perhutanan Sosial, seperti Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat dan model pengelolaan lainnya”, tegas Ibu Vivien. (RH)