SAMARINDA, IMN (12/07/2015) – Impartial Mediator Network (IMN) yang didukung oleh The Asia Foundation mengadakan Pelatihan Mediasi Penyelesaian Konflik Sumber Daya Alam di Kalimantan Timur. Acara yang berlangsung di Kota Samarinda ini berlangsung dari tanggal 10-12 Maret 2015, dan diikuti oleh 19 orang peserta yang berasal dari perwakilan masyarakat adat dan LSM, perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, serta perwakilan dari APHI dan swasta (PT Surya Hutani Jaya).
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali dengan kemampuan teoritik tentang analisa konflik, prinsip pengarusutamaan mediasi dan keterampilan bermediasi dan negosiasi. Simulasi praktek juga dilakukan untuk mengasah kemampuan peserta pelatihan. Keseluruhan trainer dalam pelatihan ini adalah anggota IMN yang aktif bekerja untuk penanganan konflik sumber daya alam. “Pelatihan kali ini berbeda karena narasumber dan trainer nya merupakan orang-orang yang selama ini berkecimpung langsung dalam penyelesaian konflik sumber daya alam”, ujar Arnold, salah satu peserta dari PT Surya Hutani Jaya.
Tingginya konflik di sektor sumber daya alam yang seringkali menimbulkan korban jiwa membutuhkan perhatian serius dari seluruh pemangku kebijakan dan pihak-pihak yang terkait konflik. Pendekatan penyelesaian konflik melalui mediasi diyakini dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah dan dampak turunan dari konflik yang terjadi selama ini. “IMN percaya bahwa pengarusutamaan mediasi dalam penyelesaian konflik sumber daya alam akan berdampak positif dalam mengurangi jumlah konflik karena prinsip mediasi hakekatnya adalah musyawarah untuk mufakat”, ujar Ahmad Zazali, Direktur IMN. “Selain itu, diperlukan perbaikan dalam kebijakan tata kelola hutan dan lahan yang berkeadilan”, tegasnya. Dalam pelatihan ini, IMN juga berkomitmen untuk memberikan asistensi kepada para pihak jika ada kasus yang ingin didorong penyelesaiannya melalui mediasi. (RH)