Penyelesaian konflik tenurial sumber daya alam dan agraria seringkali menggunakan pendekatan rerpesif yang berujung pada kekerasan. Di sisi yang lain, budaya musyawarah untuk mufakat dalam penyelesaian konflik semakin terdegradasi oleh pendekatan formal yang cenderung mengejar kepastian hukum semata. Karenanya, dialog harus dikembangkan kembali menjadi arusutama dalam penyelesaian konflik hutan dan lahan. Ditengah kecenderungan konflik hutan dan lahan yang semakin meningkat, dibutuhkan banyak SDM terampil yang melakukan resolusi konflik dengan pendekatan dialog. IMN bekerja sama dengan The Asia Foundation melalui program SETAPAK II, mengajak pihak-pihak yang ingin berkontribusi terhadap pendekatan dialog/negosiasi dalam penyelesaian konflik di sektor hutan dan lahan untuk mengikuti kegiatan Fellowship Keterampilan Negosiasi untuk Memperluas Akses Masyarakat Terhadap Hutan dan Lahan. Bagi anda yang berminat dan untuk informasi lebih lanjut silakan lihat disini.